Asal Muasal Kesultanan Sambas

Rp100.000

Kesultanan Sambas merupakan salah satu Kesultanan di Kalimantan Barat yang dideklarasikan oleh Raden Sulaiman sebagai Sultan Sambas yang pertama pada hari Senin tanggal 1 Zulhijjah 1040 Hijriah bersamaan dengan 10 Juli 1630 Masehi dan diberi gelar Sultan Muhammad Tsafiuddin mengikuti gelar pamannya di Sukadana.

Kesultanan Sambas dideklarasikan ketika terjadi sengketa antara Raden Sulaiman dengan Pangeran Aria Mangkurat, adik raja Kerajaan Sambas bernama Pangeran Prabu Kencono dengan gelar Ratu Anom Kesumayuda. Ketika permulaan terjadi sengketa hingga pendeklarasian Kesultanan Sambas, Raden Sulaiman dibantu oleh tiga orang pengawal dan bangsa Saribas yang selalu setia mengikuti sejak dari negeri Matan. Ketiga pengawalnya ini bergelar Kiyai Jaka Sari, Kiyai Diponogoro dan Kiyai Satia Bakti, yang secara kebetulan memiliki nama yang sama yaitu Syamsudin sehingga mendapat julukan Tiga Syam. Ketika berdirinya Kesultanan Sambas ini, nama Sambas melekat pada nama ketiga Syam dan bangsa Saribas. Sehingga terjadilah nama Sambas berasal dari gabungan nama Syam dan Saribas.

Di Kalangan masyarakat Kalimantan Barat, kawasan Sambas dijuluki sebagai “Serambi Mekah”. Gelar ini antara lain diberikan karena kawasan ini merupakan salah satu kawasan tertua masuknya agama Islam di Kalimantan Barat pada tahun 628 Masehi. Selain itu, di kawasan ini lahir ulama besar berkaliber internasional yakni Ahmad Khatib Sambas, pendiri tarekat Qadiriyah wa Naqsabadiyyah.

Description

Kesultanan Sambas merupakan salah satu Kesultanan di Kalimantan Barat yang dideklarasikan oleh Raden Sulaiman sebagai Sultan Sambas yang pertama pada hari Senin tanggal 1 Zulhijjah 1040 Hijriah bersamaan dengan 10 Juli 1630 Masehi dan diberi gelar Sultan Muhammad Tsafiuddin mengikuti gelar pamannya di Sukadana.

Kesultanan Sambas dideklarasikan ketika terjadi sengketa antara Raden Sulaiman dengan Pangeran Aria Mangkurat, adik raja Kerajaan Sambas bernama Pangeran Prabu Kencono dengan gelar Ratu Anom Kesumayuda. Ketika permulaan terjadi sengketa hingga pendeklarasian Kesultanan Sambas, Raden Sulaiman dibantu oleh tiga orang pengawal dan bangsa Saribas yang selalu setia mengikuti sejak dari negeri Matan. Ketiga pengawalnya ini bergelar Kiyai Jaka Sari, Kiyai Diponogoro dan Kiyai Satia Bakti, yang secara kebetulan memiliki nama yang sama yaitu Syamsudin sehingga mendapat julukan Tiga Syam. Ketika berdirinya Kesultanan Sambas ini, nama Sambas melekat pada nama ketiga Syam dan bangsa Saribas. Sehingga terjadilah nama Sambas berasal dari gabungan nama Syam dan Saribas.

Di Kalangan masyarakat Kalimantan Barat, kawasan Sambas dijuluki sebagai “Serambi Mekah”. Gelar ini antara lain diberikan karena kawasan ini merupakan salah satu kawasan tertua masuknya agama Islam di Kalimantan Barat pada tahun 628 Masehi. Selain itu, di kawasan ini lahir ulama besar berkaliber internasional yakni Ahmad Khatib Sambas, pendiri tarekat Qadiriyah wa Naqsabadiyyah.

Additional information

Weight0,15 kg
Dimensions20 × 14 × 2 cm

Reviews

There are no reviews yet.

Be the first to review “Asal Muasal Kesultanan Sambas”

Your email address will not be published. Required fields are marked *